Showing posts with label indonesia. Show all posts
Showing posts with label indonesia. Show all posts

Friday, May 20, 2016

a little deramah at derawan



what happens in Derawan, stays in  there  Social Media..hahahaha..

Jalan-Jalan kurang lengkap tanpa deramah yes? setuju semuanya?...

deramah dulu yes

nah.. postingan kali ini akan membahas tuntas tentang deramah seputaran meet and trip derawan fisheries...( siapin kacang, duduk manis, mulai menyimak ya teman)

ini sudah kali ke 3 nya saya datang ke derawan,  jadi selama pengumuman pemenang sampai hari H, saya udah kebayang birunya air laut di depan penginapan Derawan Fisheries.
 
penyu depan penginapan 


 Menurut rencana,  peserta sampai berau jam 12, jd kemungkinan besar jam 4 udah bisa sampai penginapan dan bisa langsung nyeburrr...burrr.burrr.. berenang sama penyu kemudian menikmati indahnya sunset dari sunset point.. 

kebayang foto sunset didepan dermaga Derawan Fisheries

 
mo main kasur air juga bisa (posisinya gak banget sih mas)
Tapi, khayalan tinggal khayalan,, H-1 baru dapet info kalau peserta meet and trip diundang makan ... ( bukannya saya ga mau sih, tp saya ga suka sama oknum-oknum yang mau menunggangi acara orang lain menjadi acaranya mereka ) karena setau saya, ini acara dilaksanakan oleh @indonesia_paradise, dan di sponsori oleh @derawanfisheries loh. kok tiba-tiba ada oknum lain yang nyampur disini, en bikin kegiatan berenang bersama penyunya hanya tinggal kenangan.
Mas,,,, apa yang kamu lakukan ke saya itu jahat…. Neng sedih jadinya.
 
view dari dpn derawan fisheries yg ga bisa dilupakan

Sampai di penginapan, ternyata ada bbrp oknum yang ikut sampai ke derawan dan ambil 2 kamar, jadi peserta meet and trip terpaksa harus tidur sekamar ber 3-4 orang, padahal jatah awalnya cm ber2 atau 3 orang sekamar. Meskipun kamar di Derawan Fisheries masih menampung  sampai dengan 4 orang dengan dua extra bed, tp kan lebih baik si oknum sewa penginapan sendiri ya. 


Saya pikir sampai sini, deramah sudah selesai….tentunya belum donk… hahahha… lanjut mang..


Hari terakhir ketika semua peserta mau pulang, mereka juga ikutan mo pulang loh…. Woy bang, bang,,, kapal udah penuh bang,,,,masih ajah mo ikutan bang… pingin bener deket-deket ama neng sih bang… :P  speedboat yang sudah penuh peserta dan koper serta tas peserta pun makin sempit karena ada 3-4 oknum yang nebeng ke Berau. 

disini lah kita ditelantarkan (pic from google)

Sampai di Pelabuhan Berau, para oknum langsung menuju mobil dan membawa peserta yang pesawatnya jam 4 sore. Mereka pergi tanpa meninggalkan nomor telp supir bus yang akan membawa kita ke bandara.. (FYI, sebetulnya bang Harry dari derawan fisheries sudah menyiapkan mobil, tp sang oknum bilang mereka sudah siapin bus buat kita). 

Setelah tanya kanan kiri, akhirnya saya berhasil menghubungi oknum dan dia bilang bus akan tiba ½ jam lagi sampai pelabuhan, kita disuruh sabar menunggu, ga lupa saya minta nomor tlpn supirnya.setelah itu, saya tlpn pak supir : 
 
me : siang pak, saya vira, yang mau dijemput di pelabuhan. Bapak posisi dimana?
Supir : saya masih di kota
Me : kira – kira berapa lama lagi sampai sini pak?
Supir : 1.5 jam lagi
Me : oh ½ jam lagi pak?
Supir : bukan. 1.5 jam lagi. Kalian pesawat jam berapa?
Me : huh? 1.5 jam lagi? Kita pesawat jam 5 pak, keuber gay a?
Supir : waduh, sebentar saya itung2 dulu ya. 

Kemudian telpon dimatikan… dan 5 menit setelahnya, saya telpon pak supir lagi
Me : hallo pak, gimana jadinya?
Supir: sudah ada yang ngurus bagasi dan cek in belum mba?
Me : belum pak, barang sama kita semua.
Supir : susah kalo begitu, takut ga sampai
Me : ya sudah, bapak kesini aja dulu deh..(lemes)

Setelah mendiskusikan masalah ini sama teman-teman, kami akhirnya memutuskan untuk naik travel ke bandara berau dengan biaya 150rb perorang  (terima kasih para supir travel di pelabuhan berau yang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan) dan akhirnya kami selamat sampai di bandara tanpa ketinggalan pesawat……

Note : kepada para oknum yang membaca blog ini,, mohon maaf atas kelancangan saya membuat tulisan ini, tp ini curahan hati  seorang peserta yang tadinya mau senang-senang malah  menjadi terganggu dengan kedatangan anda. Terima kasih sekali sudah ninggalin peserta di pelabuhan....  

Kalo ingin dihormati, hormati orang lain terlebih dahulu. pic from google

Monday, May 16, 2016

[Meet & Trip Derawan fisheries] whale shark



15 Mei 2016
ikut-ikutan foto milky way
masih kurang kece hasilnya

Foto milky way baru aja kelar sekitar jam 2.30 dan pagi ini saya harus bangun untuk melihat whale shark. Awalnya saya sempat ga mo pergi, cm karena ini bukan kesempatan yg bisa diliat tiap hari, jadilah saya memutuskan untuk pergi ke bagan untuk berenang bersama whale shark. 


sisi belakang aja udah serem

nemu dua euy

It’s a huge one…….. padahal masih baby whale shark, tp udah gede banget,, gimana kalo emak or kakeknya yak?... ga kebayang gedenya.Perlu diperhatikan disini, ada jarak yg aman sebetulnya untuk berenang bersama whaleshark.kita ga boleh pegang, ga boleh naikin ataupun memegang siripnya, karena ini bisa merusak ekosistem mereka… please buat kamu-kamu yang ngakunya traveler, jgn jadi egois buat Cuma dptin foto buat di upload ke sosmed. Tp pikirkan juga lingkungan sekitar. 
foto nya dari atas aja deh ya

Berenang bersama manta merupakan agenda terakhir kita… huff…huff…selesai sudah 4 hari 3 malam bersama derawan fisheries dan Indonesia paradise, peserta kembali pulang ke kota masing-masing..

Melanjutkan percakapan di postingan pertama : 
Me : wah, ini berau banyak pohon salaknya ya
Driver : itu pohon sawit mba, bukan pohon salak
Me : yg didepan juga pohon sawit?
Driver : di Berau ga ada pohon salak mba, itu pohon sawit
Me and X : (ngakak guling-guling) tuh kan bener, nama tengah gw sotoy to the max.

pic by mangaran production

Sekali lagi, terima kasih sekali untuk Derawan Fisheries dan juga Indonesia Paradise,  yang sudah memberikan kesempatan buat saya mengenal lebih dekat tentang derawan dan bertemu dengan lumba-lumba, penyu, manta,whale shark, dan ubur-ubur ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.. ;), Ringga prayudha,Dhaniel christian, Toni (dive guide ), Manta diving indonesia, Erwin and crew ( manggaran film ), Bang juri and crew( driver speed boat ). 

note untuk yang bapak2 dan ibu2 yang ngurus di Berau : 

- mohon bantuannya untuk perbaikan jalan yang masih rusak-rusak dan ga ada pencahayan kalo malem.
- pom bensin untuk speedboat via tanjung batu,,, hampir ajah kita ga bisa pulang karena keabisan bahan bakar loh...:( 


+++++++++++++++++++++++++++++
informasi mengenai penginapan : 
Cp Harry gunawan ( Owner ) WATER COTTAGE & TOUR OPERATOR
Hp : 081351319338
Email : derawanfisheries88@yahoo.com 


+++++++++++++++++++++++++++++
terima kasih kepada : 
- Harry Gunawan (derawan fisheries) yg sudah sponsorin peserta meet and trip 
- Indonesia Paradise : Mas Angga, Mas Angoro 
- Mas Daniel dan Mas Ringga
- Mangaran Production ( Bang Edwin, Dika, dan semuanya) 
- Peserta Meet and Trip 
++++++++++++++++++++++++++++++++++
 

Friday, June 12, 2015

Maluku Trip - Ambon to Desa Sawai (Ora)

Day 5, 3 Juni 2015


Semoga hari ini menyenangkan……

Setelah mengalami hari yang melelahkan, saya berharap hari ini mejadi lebih baik… 

moonset dari lantai 5 victoria guesthouse

 Supir saya ( yang pertama kali saya pesan) datang menjemput di hotel untuk menuju ke pelabuhan tulehu. Dia bercerita bahwa perjalanan ke sawai itu jalan nya rusak, belok-belok, naik turun bukit dll..dll, dia suruh saya tanya ke supir (yang sudah saya pesan) dia bawa mobil apa, kalo Avanza katanya ga kuat, musti innova dan buntutnya dia merekomendasikan temannya (satu link) untuk kita pakai selama di pulau seram. Dia juga merekomendasikan salah satu cottage yang terkenal di pulau seram itu. Untuk menyakinkan, saya turun di ATM BCA, kemudia menelpon bung barce, supir dari amahai  ke sawai (sengaja nelpon diluar biar ga di dengan oleh si pak supir). Bung Barce bilang kalo perjalanan dari amahai ke sawai itu aman kok, dia sering jalan kesana jadi ga perlu kwatir. Malah supir –supir dari ambon ini sebetulnya hanya mendengar cerita-cerita saja karena mereka belom pernah ke desa sawai. Huuufff…leggaaaaaaa…. 

sunrise dari lantai 5 victoria guesthouse

Sampai di pelabuhan tulehu, sudah banyak potter yang menunggu untuk mengangkut barang kita ( saya sih ga pake potter ya). Kemudian kita masuk ke kelas ekonomi. Keren loh, kelas ekonominya aja dapet duduk en ada AC nya. Jd buat apa bayar 2x lebih mahal kalo bisa dapet tempat nyaman juga.. hehehe… ga lama kapal jalan, tiba-tiba gadis kecil didepan saya mulai ngajak ngobrol dan kenalan. Dia ga malu-malu pegang2 tangan saya en suruh saya ngikutin gerakannya dia. Karena cape main sama dia, saya pun tidur. Si anak ini manggil saya, tapi saya ga jawabin. Tetep pura-pura tidur.. ga lamaaaaa…. Paha saya di pukul kenceng.. ternyata dia turun dari kursinya, kemudian nyamperin saya en mukul saya.. saaaakiiiiiiitttttttt…… 
sunrise dari lantai 5

Kemudian kejadin ini terulang lagi,, saya tidur, dia manggil,saya ga jawab dan diaaaaaaaaaaa MELUDAH… yup,, dia ludahin muka saya…hikksss..hikkssss… karena bapaknya lagi gendong adiknya diluar, akhirnya si anak di omelin sama bapak-bapak disebelah saya dan teman saya… haaaduuuhhhhhhhh ambonnnnnn kenapa kau begitu kejam kepadaku………. Aku sedddiiiiihhhhhhhh……… ( nangis dipojokan)

di pdktin sama anak-anak kecil

Sampai di pelabuhan amahai, bung Barce sudah menunggu kita. Dia pun bantu kita menyusun barang-barang di mobil agar muat.. haha.. 6 orang dengan bawaan minimal 2 tas untuk satu bagasi kecil doank. Sebelum melanjutkan perjalanan selama 3-4 jam, kami mampir ke rumah makan Madura di dekat pelabuhan amahai.. rasanya enak en cocok di lidah.. sepanjang perjalanan bung barce bercerita tentang pulau seram, sawai, penginapan lisar bahari dan sekitarnya.  Di sekitar daerah desa sawai ini ada beberapa penginapan sebetulnya. Tapi yang terkenal itu ora beach resort dan lisar bahari. Kebetulan untuk beberapa hari kedepan, saya menginap di penginapan milik pak Ali ini.

penginapan lisar bahari
3 jam lebih sudah berlalu. 2 bukit sudah dijelajahi dan akhirnya kami tiba di desa sawai, sepanjang jalan masuk ke desa ini, banya pohon-pohon duren, sayangnya sudah lewat musim durian ketika kami kesana. hikkkssss…  dan jangan kaget begitu memasuki desa, rumah begitu banyak dan dekat-dekat.. kata bung barce, orang sini suka bikin anak.. hihihihihi.

dari depan kamar
Kami disambut oleh hujan ketika masuk ke gerbang penginapan lisar bahari. Karyawan pak Ali membantu kami untuk membawa barang-barang ke kamar, dia memberikan kami 5 kamar tidur untu 6 orang, dia bilang “silakan di pakai yang mana saja, dan jangan pegang tas atau bongkar tas dulu, mari kita kedepan”. Di depan kamar, kami sudah disuguhi teh, kopi dan cemilan. Nikmaaatttttt………
 
menunggu sunset


 Pak Ali membiarkan kami bersantai sejenak menikmati indahnya  pemandangan di depan mata  dan juga melihat ikan –ikan di depan penginapan.  Menjelang sunset, kami mulai pecicilan, ga sabar untuk moto sunset dan kemudian pak Ali bilang “ tunggu disini 5 menit ya, kalian siap siap”…… jreng..jreng..jreng… kami semua pandang –pandangan donk. Ternyata pak Ali keluarin kapalnya dan ajak kita untuk liat sunset di pondokan tengah laut.  Walaupun sunsetnya kurang kece karena awan mendung, tapi kita tetep dapet foto kece waktu pulang.



tiba-tiba langitnya jadi pink

Telpon Bang Barce ( mobil ke sawai) : 085343215523
Telpon Pak ALi-lisar bahari : 82111181137

Thursday, June 11, 2015

Maluku Trip - Ambon

Day 4, 2 Juni 2015

Waktu hujan sore sore, kilat sambar pohon kenari. E jojaro deng mongare mari dansa dan menari

Tau lagu itu dari mana? Yup betul dari ambon. Hari ini kami semua mau pergi ke Ambon. Dari bandara kei butuh waktu 1,5 jam untuk ke bandara patimura. 
pulau-pulau kecil di daerah kei

Pas di pesawat, saya keluarin handphone ( airplane mode) untuk foto-foto pulau kecil yang ada di sekeliling kei, ga lama, ada ibu dibelakang saya yang heboh bilang gini :

Ibu-ibu : “memangnya boleh ya nyalain handphone di pesawat”
Temannya : buat foto aja kali
Ibu –ibu : “jangan sampe ya kesalahan satu orang bikin kita celaka semuanya”

Jeng..jeng…. serasa dipukul pake palu gede deh.. padahal kan sebetulnya selama airplane mode, gpp buka hp buat foto-foto, cuma si ibu yang berasal dari ambon itu ngomongnya kenceng banget, bikin heboh barisan belakang jadinya…haiiiizzzz…. Akhirnya foto-foto pake kamera underwater deh…:(
 
Banda Neira
Ga berapa lama, kita melintas di atas banda naira, en si ibu-ibu belakang kembali berisik lagi “itu banda kan?” tanyanya ke temen sebelahnya dan kesempatan ini saya pake buat nanya ke si ibu ehmm.. setel suara paling lembut dan ramah.
Me :  “ yang di depan itu banda naira ya bu?
Ibu: “ iya”
Me : ada apa disana bu? Lebih bagus dari kei ah?
Ibu :  ada bla bla bla.. ( mulai cerita)

En percakapan ini akhirnya jadi seru sampe –sampe si ibu ngira saya orang ambon… aaaaahhhhh,,, sudah mirip rupanya muka beta jadi wong ambon.


Sampai di Bandara, banyak supir taksi yang menawarkan mobilnya. Cuma disini mereka tidak memaksa seperti supir di bandara soeta ya. Karena supir yang saya pesan belum datang, jadilah kami menunggu di depan badara. Baru 5 menit berdiri, tiba-tiba banyak orang yang berlari dan berteriak… karena panic + penasaran, kamipun melihat kearah asal suara itu. Mungkin karena melihat muka kita yang berubah, ada  orang yang bilang,, “itu bukan apa-apa, mereka Cuma becanda” en mba hanny juga bilang hal yang sama. Beberapa lama kemudian, kembali mereka berteriak dan berlari… ala maaakkkk,,, baru 10 menit sampai di tanah air beta, beta punya nyawa sudah hampir habis….

Akhirrrnyaaaa… si supir saya pun  sampai, tapi dia bilang kalo dia sudah ada janji jemput orang, jadi dia akan antar sampai penginapan, dan kemudian akan dilanjutkan oleh temannya. Bodohnya saya saat itu, saya tidak konfirmasi kembali harganya. Jadi waktu saya pesan pertama kali, dia bilang 650 rb perhari untuk innova. Dan kenyataanya saya harus bayar 250rb untuk biaya jemput ke bandara ditambah 650 rb untuk keliling ambon dengan mobil temannya itu…. Aaarrrrgggghhhh saya tertipu… 



Rasanya, ambon belum cukup membuat amarah saya memuncak,,, eeeaaaa kaya gw bisa marah ajah ( ga bisa marah, tp juaranya ngambek) …… supir yang ke 2 ini rada –rada males untuk muter ke arah yang jauh. Kebetulan hari itu saya minta dia untuk keliling di Pantai Lawena, Pantai hukurila. Pantai namasua, pantai pintu kota, pantai santai   dan sunset di patung Christina marta tiahahu. Dari penginapan saya, pantai hukurila itu bisa di tempuh dalam waktu 45 menit menerobos bukit-bukit, atau 2 jam dengan posisi memutar dipesisir pantai.
beda kan pasirnya sama pasir panjang kei

Supir : mau kemana hari ini ?
Me : mau ke lawena, hukurila, namasua, pintu kota, pantai santai dan sunset di Christina marta tiahahu. Cari jalan yang searah pak, jadi ga usah mutar- mutar
Supir : hukurila itu pantainya biasa aja,ga ada apa-apa. Orang biasanya diving disana
Me : gpp pak, pingin liat aja dulu
Supir : kalo jalan lewat situ lama, lewat sini deket (nunjuk arah)
Me : lewat sini berapa lama pak?
Supir : lewat sini yang mana ya ? ( melunjur lewat jalur yang lama)
Me : yang tadi bapak tunjuk, kan bapak bilang kalo lewat jalur sini lebih cepat
Supir : tapi lewatin pegunungan, naiknya nanjak.. etc..etc…
Me  : ( garuk-garuk kursi mobil plus temen saya)  ya kan kata bapak, lewat sana cepat, berapa lama? Kita lewat sana saja kalo cepat pak
Supir : (akhirnya muter balik en lewat jalur cepat)

Ga berapa lama, jalanan sedikit menanjak en si bapak minta kita untuk matiin AC + buka jendela, katanya takut ga kuat mobilnya….. #eeeaaaaaaaaaaa

Hukurila  Beach

45 menit kemudian, kita sampe di pantai lawena,,, tidak banyak yang bisa dilihat. Pantainya kotor dengan pasir yang kasar ( abis liat pasir lembut, disuguhin yang kasar gini jadi rada-rada ilfil)  cukup 10 menit di pantai ini ( sambil lempengin badan) kemudian kita pindah ke pantai hukurila, lumayan lebih bagus daripada hukurila ya.. bisa foto-foto kece jadinya.

sunset at patung christina marta tiahahu
Karena waktu sudah lumayan sore, akhirnya kita skip untuk pantai namasua, pintu kota dan pantai santai, kata si bapak kita ga ke uber untuk kesana. pemberhentian berikutnya adalah pantai Christina marta tiahahu, sosok pejuang wanita dari ambon. Konon katanya saat peletakan batu patung ini hanya bisa menghadap ke laut tempat dia dibuang, ketika dicoba menghadap ketempat lain tidak bisa. Dari luar pagar, kami menunggu matahari tenggelam dibalik bukit ambon. Sudah banyak orang yang duduk-duduk menunggu sunset en berfoto disini.
waiting for sunset

Tak ada tujuan, tapi ga mo rugi balikin mobil yang sudah dibayar full, jadilah kami minta untuk dibawa ke kedai kopi joas, kedai kopi yang terkenal juga disini. Sayang hari sudah mulai malam, sehingga cemilan cemilan di sana sudah habis, dan hampir last order ( padahal baru jam 7 loh) dan pindah makan ikan di resto dekat hotel .
kota ambon - gong perdamaian

Mungkin karena suaranya yang memang besar, atau mungkin saya terbiasa mendengar suara lembut nan ramah. Bagi saya, hari ini,,,ambon meninggalkan kesan yang mengecewakan..:(




Tuesday, June 9, 2015

Maluku Trip - Kei Kecil day 3


Day 3, June 1st 2015 

peta perjalanan hari ini



Sedih karena ga dapet apa-apa kemarin, kita hari ini bertekat untuk mendapatkan spot-spot yang bagus hari ini… saya bilang sama swon “ pokoknya minimal kita musti turun 3 kali ya!.. 3 kali!!” . 

Sesampainya  pelabuhan untuk ke bair (adanya diatas pulau kei kecil), kami nego dengan kerasnya. Semuanya diperbincangkan dengan a lot dan lebih detail ( secara kemarin udah detail ajah masih ga dapat apa-apa, jadi yang sekarang musti lebih detail lagi). 


Menyebranglah kami ke pulau bair.. dan ditengah jalan tiba-tiba saya melihat penyu besar sedang diving… keeerreeeeeennnnnn… ga lama kami berhenti dan dapet spot yang cantik luar biasa… (akhirnya terbayar sudah kekesalan kami kemarin), dan kamipun snorkeling dengan puasnya.. berenang –renang lincah kesana kemari.  
aku yang masih belajar menyelam

ikan dimana mana

bair underwater - pic taken by mas Ridwan www.wisatakita.com


Puas snorkeling, kami lanjut ke bair island.. dannnnnnnnn.. kembali kami berdecak kagum,keren banget tempatnya,, antara perpaduan phuket dan raja ampat ( ga imbang yak perbandingannya), pokoknya indah nian tiada tara deh…. Keceh…keceh… selesai foto, kami  medarat ke pulau terdekat untuk makan siang sambil leyeh-leyeh di pantai. 

bair island

bair island sisi lain

bair - pic taken by andreas

kece kan - pic taken by swon

Perut kenyang, hati tenang… kami melanjutkan perjalanan untuk menyusuri pulau bair, sambil berharap ketemu baby hiu seperti yang di kasih tau di blog-blog..ketika ketemu tempat yang bening, para lelaki pun dengan centilnya foto-foto ala bintang gambang di tengah laut, dan kami para wanita menunggu di kapal ( lagi kumat malesnya).

Selesainya, kami diberhentikan di tengah laut untuk snorkeling spot terakhir, tapi saya merasa ombaknya sudah mulai gede, dan untuk amatir snorkeling seperti saya,, yang ga bisa berenang, saya takut klo turun di ombak yang rada besar. Sehingga kami memutuskan untuk ga  jadi turun. Sesudah nya saya diledek sama swon “ katanya may 3 spot” hihihihi… maklum lah,, badan sudah udzur dan masih amatir..


Dari dermaga bair, kami menuju ke hawang cave, berhubung mas ridwan kemarin belum sempat kesini dan pingin liat tempat ini. Tapi sebelumnya kami mampir di restoran untuk memesan menu makan malam. 

hawang cave dari luar - pic taken by mba hanny



Ketika kami sampai, ada banyak anak-anak kecil yang sedang mandi, berenang dan juga jumpalitan dari atas gua. Mereka berenang dengan lincahnya, nyelem-nyelem juga sampe dasar goa. Begitu liat pemandangan ini, nyali saya jadi cuit ( dan langsung membuang jauh-jauh pelampung yang sudah saya bawa). Akhirnya ketika mas ridwan, andreas dan swon asik berenang, saya cukup menonton dari sisi samping goa…(aku malllllluuuuu sama anak kecil ini loh)…

Puas dari gua, kami kembali ke kota untuk cari oleh oleh, dan kemudian balik ke daerah bawah untuk makan malam. Sampai di resto nya si penjaga bilang “kaka , maaf, saya baru balik dari pasar, ini cuminya Cuma sedikit, dan harganya mahal. Tadi aku bilang sama kaka harganya 25 ribu, tapi karena mahal jadi harganay 35 rb” .. aga shock sih kenapa resto bisa naik turunin harga kaya lagi di pasar saham ajah. Cuma berhubung saya baik hati – ramah tamah – senang senyum aka polos cenderung bodoh jadi saya bilang “ya udah mo gimana lagi, yang penting saya bisa makan”. 
Makan Malam saya - pic taken by mba hanny



Hidangan datang… ada ikan, ada cumi, ada sayur, dan ada papeda… muka semua orang berubah ketika 2 mangkuk papeda datang dihadapan kita dan muka saya semakin  panic karena saya pesen 4 porsi papeda. Untung aja si pelayan bilang kalo 2 mangkok besar itu gabungan 4 porsi papeda, huuufffff.. lega… tapi tetep merasa itu papeda banyak bangettttttt.

Selesai makan nasi,  kami pun mencoba papeda, makanan khas ambo yang terbuat dari sagu.. dari 6 orang yang makan,, kami setuju kalo papeda bukan selera kita.. hahaha.. walaupun sudah dicampur sama kuah kuning dan perasan jeruk, tetap saja rasanya aga aneh ketika menelan papeda ke dalam tenggorokan…

Perut kenyang, sinyal kuat membikin hati tenang… puas makan dan puas posting-posting foto di social media, kami pun kembali ke daerah flinstone aka daerah tanpa sinyal aka penginapan kita.  Eh sebetulnya ada sinyal sih,, tp Cuma bisa buat nelpon, itupu musti ditoilet atau di tengah-tengah tangga.. hehehe.


Tips  hari ke 3 :
- Re-apply, re-apply, re-apply sunblock… ati2 sunburn
- Rajin-rajin mandangin laut…kadang suka ada ikan loncat-loncat, atau penyu yang lagi berenang
- Tawar boat nya ya.. kemarin saya dikasih 400rb untuk 1 boat, tapi cuma ke beberapa tempat dan kurang puas (padahal sih udah kecapean di laut)
- Bawa makan siang kalo mo perginya dari pagi sampe sore, karena di laut susah buat cari makanan
- Karena dari satu posisi ke posisi lain itu jauh, jd mendingan check peta en liat mana aja yang searah, biar ga bolak balik jalannya.