Friday, June 12, 2015

Maluku Trip - Ambon to Desa Sawai (Ora)

Day 5, 3 Juni 2015


Semoga hari ini menyenangkan……

Setelah mengalami hari yang melelahkan, saya berharap hari ini mejadi lebih baik… 

moonset dari lantai 5 victoria guesthouse

 Supir saya ( yang pertama kali saya pesan) datang menjemput di hotel untuk menuju ke pelabuhan tulehu. Dia bercerita bahwa perjalanan ke sawai itu jalan nya rusak, belok-belok, naik turun bukit dll..dll, dia suruh saya tanya ke supir (yang sudah saya pesan) dia bawa mobil apa, kalo Avanza katanya ga kuat, musti innova dan buntutnya dia merekomendasikan temannya (satu link) untuk kita pakai selama di pulau seram. Dia juga merekomendasikan salah satu cottage yang terkenal di pulau seram itu. Untuk menyakinkan, saya turun di ATM BCA, kemudia menelpon bung barce, supir dari amahai  ke sawai (sengaja nelpon diluar biar ga di dengan oleh si pak supir). Bung Barce bilang kalo perjalanan dari amahai ke sawai itu aman kok, dia sering jalan kesana jadi ga perlu kwatir. Malah supir –supir dari ambon ini sebetulnya hanya mendengar cerita-cerita saja karena mereka belom pernah ke desa sawai. Huuufff…leggaaaaaaa…. 

sunrise dari lantai 5 victoria guesthouse

Sampai di pelabuhan tulehu, sudah banyak potter yang menunggu untuk mengangkut barang kita ( saya sih ga pake potter ya). Kemudian kita masuk ke kelas ekonomi. Keren loh, kelas ekonominya aja dapet duduk en ada AC nya. Jd buat apa bayar 2x lebih mahal kalo bisa dapet tempat nyaman juga.. hehehe… ga lama kapal jalan, tiba-tiba gadis kecil didepan saya mulai ngajak ngobrol dan kenalan. Dia ga malu-malu pegang2 tangan saya en suruh saya ngikutin gerakannya dia. Karena cape main sama dia, saya pun tidur. Si anak ini manggil saya, tapi saya ga jawabin. Tetep pura-pura tidur.. ga lamaaaaa…. Paha saya di pukul kenceng.. ternyata dia turun dari kursinya, kemudian nyamperin saya en mukul saya.. saaaakiiiiiiitttttttt…… 
sunrise dari lantai 5

Kemudian kejadin ini terulang lagi,, saya tidur, dia manggil,saya ga jawab dan diaaaaaaaaaaa MELUDAH… yup,, dia ludahin muka saya…hikksss..hikkssss… karena bapaknya lagi gendong adiknya diluar, akhirnya si anak di omelin sama bapak-bapak disebelah saya dan teman saya… haaaduuuhhhhhhhh ambonnnnnn kenapa kau begitu kejam kepadaku………. Aku sedddiiiiihhhhhhhh……… ( nangis dipojokan)

di pdktin sama anak-anak kecil

Sampai di pelabuhan amahai, bung Barce sudah menunggu kita. Dia pun bantu kita menyusun barang-barang di mobil agar muat.. haha.. 6 orang dengan bawaan minimal 2 tas untuk satu bagasi kecil doank. Sebelum melanjutkan perjalanan selama 3-4 jam, kami mampir ke rumah makan Madura di dekat pelabuhan amahai.. rasanya enak en cocok di lidah.. sepanjang perjalanan bung barce bercerita tentang pulau seram, sawai, penginapan lisar bahari dan sekitarnya.  Di sekitar daerah desa sawai ini ada beberapa penginapan sebetulnya. Tapi yang terkenal itu ora beach resort dan lisar bahari. Kebetulan untuk beberapa hari kedepan, saya menginap di penginapan milik pak Ali ini.

penginapan lisar bahari
3 jam lebih sudah berlalu. 2 bukit sudah dijelajahi dan akhirnya kami tiba di desa sawai, sepanjang jalan masuk ke desa ini, banya pohon-pohon duren, sayangnya sudah lewat musim durian ketika kami kesana. hikkkssss…  dan jangan kaget begitu memasuki desa, rumah begitu banyak dan dekat-dekat.. kata bung barce, orang sini suka bikin anak.. hihihihihi.

dari depan kamar
Kami disambut oleh hujan ketika masuk ke gerbang penginapan lisar bahari. Karyawan pak Ali membantu kami untuk membawa barang-barang ke kamar, dia memberikan kami 5 kamar tidur untu 6 orang, dia bilang “silakan di pakai yang mana saja, dan jangan pegang tas atau bongkar tas dulu, mari kita kedepan”. Di depan kamar, kami sudah disuguhi teh, kopi dan cemilan. Nikmaaatttttt………
 
menunggu sunset


 Pak Ali membiarkan kami bersantai sejenak menikmati indahnya  pemandangan di depan mata  dan juga melihat ikan –ikan di depan penginapan.  Menjelang sunset, kami mulai pecicilan, ga sabar untuk moto sunset dan kemudian pak Ali bilang “ tunggu disini 5 menit ya, kalian siap siap”…… jreng..jreng..jreng… kami semua pandang –pandangan donk. Ternyata pak Ali keluarin kapalnya dan ajak kita untuk liat sunset di pondokan tengah laut.  Walaupun sunsetnya kurang kece karena awan mendung, tapi kita tetep dapet foto kece waktu pulang.



tiba-tiba langitnya jadi pink

Telpon Bang Barce ( mobil ke sawai) : 085343215523
Telpon Pak ALi-lisar bahari : 82111181137

Thursday, June 11, 2015

Maluku Trip - Ambon

Day 4, 2 Juni 2015

Waktu hujan sore sore, kilat sambar pohon kenari. E jojaro deng mongare mari dansa dan menari

Tau lagu itu dari mana? Yup betul dari ambon. Hari ini kami semua mau pergi ke Ambon. Dari bandara kei butuh waktu 1,5 jam untuk ke bandara patimura. 
pulau-pulau kecil di daerah kei

Pas di pesawat, saya keluarin handphone ( airplane mode) untuk foto-foto pulau kecil yang ada di sekeliling kei, ga lama, ada ibu dibelakang saya yang heboh bilang gini :

Ibu-ibu : “memangnya boleh ya nyalain handphone di pesawat”
Temannya : buat foto aja kali
Ibu –ibu : “jangan sampe ya kesalahan satu orang bikin kita celaka semuanya”

Jeng..jeng…. serasa dipukul pake palu gede deh.. padahal kan sebetulnya selama airplane mode, gpp buka hp buat foto-foto, cuma si ibu yang berasal dari ambon itu ngomongnya kenceng banget, bikin heboh barisan belakang jadinya…haiiiizzzz…. Akhirnya foto-foto pake kamera underwater deh…:(
 
Banda Neira
Ga berapa lama, kita melintas di atas banda naira, en si ibu-ibu belakang kembali berisik lagi “itu banda kan?” tanyanya ke temen sebelahnya dan kesempatan ini saya pake buat nanya ke si ibu ehmm.. setel suara paling lembut dan ramah.
Me :  “ yang di depan itu banda naira ya bu?
Ibu: “ iya”
Me : ada apa disana bu? Lebih bagus dari kei ah?
Ibu :  ada bla bla bla.. ( mulai cerita)

En percakapan ini akhirnya jadi seru sampe –sampe si ibu ngira saya orang ambon… aaaaahhhhh,,, sudah mirip rupanya muka beta jadi wong ambon.


Sampai di Bandara, banyak supir taksi yang menawarkan mobilnya. Cuma disini mereka tidak memaksa seperti supir di bandara soeta ya. Karena supir yang saya pesan belum datang, jadilah kami menunggu di depan badara. Baru 5 menit berdiri, tiba-tiba banyak orang yang berlari dan berteriak… karena panic + penasaran, kamipun melihat kearah asal suara itu. Mungkin karena melihat muka kita yang berubah, ada  orang yang bilang,, “itu bukan apa-apa, mereka Cuma becanda” en mba hanny juga bilang hal yang sama. Beberapa lama kemudian, kembali mereka berteriak dan berlari… ala maaakkkk,,, baru 10 menit sampai di tanah air beta, beta punya nyawa sudah hampir habis….

Akhirrrnyaaaa… si supir saya pun  sampai, tapi dia bilang kalo dia sudah ada janji jemput orang, jadi dia akan antar sampai penginapan, dan kemudian akan dilanjutkan oleh temannya. Bodohnya saya saat itu, saya tidak konfirmasi kembali harganya. Jadi waktu saya pesan pertama kali, dia bilang 650 rb perhari untuk innova. Dan kenyataanya saya harus bayar 250rb untuk biaya jemput ke bandara ditambah 650 rb untuk keliling ambon dengan mobil temannya itu…. Aaarrrrgggghhhh saya tertipu… 



Rasanya, ambon belum cukup membuat amarah saya memuncak,,, eeeaaaa kaya gw bisa marah ajah ( ga bisa marah, tp juaranya ngambek) …… supir yang ke 2 ini rada –rada males untuk muter ke arah yang jauh. Kebetulan hari itu saya minta dia untuk keliling di Pantai Lawena, Pantai hukurila. Pantai namasua, pantai pintu kota, pantai santai   dan sunset di patung Christina marta tiahahu. Dari penginapan saya, pantai hukurila itu bisa di tempuh dalam waktu 45 menit menerobos bukit-bukit, atau 2 jam dengan posisi memutar dipesisir pantai.
beda kan pasirnya sama pasir panjang kei

Supir : mau kemana hari ini ?
Me : mau ke lawena, hukurila, namasua, pintu kota, pantai santai dan sunset di Christina marta tiahahu. Cari jalan yang searah pak, jadi ga usah mutar- mutar
Supir : hukurila itu pantainya biasa aja,ga ada apa-apa. Orang biasanya diving disana
Me : gpp pak, pingin liat aja dulu
Supir : kalo jalan lewat situ lama, lewat sini deket (nunjuk arah)
Me : lewat sini berapa lama pak?
Supir : lewat sini yang mana ya ? ( melunjur lewat jalur yang lama)
Me : yang tadi bapak tunjuk, kan bapak bilang kalo lewat jalur sini lebih cepat
Supir : tapi lewatin pegunungan, naiknya nanjak.. etc..etc…
Me  : ( garuk-garuk kursi mobil plus temen saya)  ya kan kata bapak, lewat sana cepat, berapa lama? Kita lewat sana saja kalo cepat pak
Supir : (akhirnya muter balik en lewat jalur cepat)

Ga berapa lama, jalanan sedikit menanjak en si bapak minta kita untuk matiin AC + buka jendela, katanya takut ga kuat mobilnya….. #eeeaaaaaaaaaaa

Hukurila  Beach

45 menit kemudian, kita sampe di pantai lawena,,, tidak banyak yang bisa dilihat. Pantainya kotor dengan pasir yang kasar ( abis liat pasir lembut, disuguhin yang kasar gini jadi rada-rada ilfil)  cukup 10 menit di pantai ini ( sambil lempengin badan) kemudian kita pindah ke pantai hukurila, lumayan lebih bagus daripada hukurila ya.. bisa foto-foto kece jadinya.

sunset at patung christina marta tiahahu
Karena waktu sudah lumayan sore, akhirnya kita skip untuk pantai namasua, pintu kota dan pantai santai, kata si bapak kita ga ke uber untuk kesana. pemberhentian berikutnya adalah pantai Christina marta tiahahu, sosok pejuang wanita dari ambon. Konon katanya saat peletakan batu patung ini hanya bisa menghadap ke laut tempat dia dibuang, ketika dicoba menghadap ketempat lain tidak bisa. Dari luar pagar, kami menunggu matahari tenggelam dibalik bukit ambon. Sudah banyak orang yang duduk-duduk menunggu sunset en berfoto disini.
waiting for sunset

Tak ada tujuan, tapi ga mo rugi balikin mobil yang sudah dibayar full, jadilah kami minta untuk dibawa ke kedai kopi joas, kedai kopi yang terkenal juga disini. Sayang hari sudah mulai malam, sehingga cemilan cemilan di sana sudah habis, dan hampir last order ( padahal baru jam 7 loh) dan pindah makan ikan di resto dekat hotel .
kota ambon - gong perdamaian

Mungkin karena suaranya yang memang besar, atau mungkin saya terbiasa mendengar suara lembut nan ramah. Bagi saya, hari ini,,,ambon meninggalkan kesan yang mengecewakan..:(




Tuesday, June 9, 2015

Maluku Trip - Kei Kecil day 3


Day 3, June 1st 2015 

peta perjalanan hari ini



Sedih karena ga dapet apa-apa kemarin, kita hari ini bertekat untuk mendapatkan spot-spot yang bagus hari ini… saya bilang sama swon “ pokoknya minimal kita musti turun 3 kali ya!.. 3 kali!!” . 

Sesampainya  pelabuhan untuk ke bair (adanya diatas pulau kei kecil), kami nego dengan kerasnya. Semuanya diperbincangkan dengan a lot dan lebih detail ( secara kemarin udah detail ajah masih ga dapat apa-apa, jadi yang sekarang musti lebih detail lagi). 


Menyebranglah kami ke pulau bair.. dan ditengah jalan tiba-tiba saya melihat penyu besar sedang diving… keeerreeeeeennnnnn… ga lama kami berhenti dan dapet spot yang cantik luar biasa… (akhirnya terbayar sudah kekesalan kami kemarin), dan kamipun snorkeling dengan puasnya.. berenang –renang lincah kesana kemari.  
aku yang masih belajar menyelam

ikan dimana mana

bair underwater - pic taken by mas Ridwan www.wisatakita.com


Puas snorkeling, kami lanjut ke bair island.. dannnnnnnnn.. kembali kami berdecak kagum,keren banget tempatnya,, antara perpaduan phuket dan raja ampat ( ga imbang yak perbandingannya), pokoknya indah nian tiada tara deh…. Keceh…keceh… selesai foto, kami  medarat ke pulau terdekat untuk makan siang sambil leyeh-leyeh di pantai. 

bair island

bair island sisi lain

bair - pic taken by andreas

kece kan - pic taken by swon

Perut kenyang, hati tenang… kami melanjutkan perjalanan untuk menyusuri pulau bair, sambil berharap ketemu baby hiu seperti yang di kasih tau di blog-blog..ketika ketemu tempat yang bening, para lelaki pun dengan centilnya foto-foto ala bintang gambang di tengah laut, dan kami para wanita menunggu di kapal ( lagi kumat malesnya).

Selesainya, kami diberhentikan di tengah laut untuk snorkeling spot terakhir, tapi saya merasa ombaknya sudah mulai gede, dan untuk amatir snorkeling seperti saya,, yang ga bisa berenang, saya takut klo turun di ombak yang rada besar. Sehingga kami memutuskan untuk ga  jadi turun. Sesudah nya saya diledek sama swon “ katanya may 3 spot” hihihihi… maklum lah,, badan sudah udzur dan masih amatir..


Dari dermaga bair, kami menuju ke hawang cave, berhubung mas ridwan kemarin belum sempat kesini dan pingin liat tempat ini. Tapi sebelumnya kami mampir di restoran untuk memesan menu makan malam. 

hawang cave dari luar - pic taken by mba hanny



Ketika kami sampai, ada banyak anak-anak kecil yang sedang mandi, berenang dan juga jumpalitan dari atas gua. Mereka berenang dengan lincahnya, nyelem-nyelem juga sampe dasar goa. Begitu liat pemandangan ini, nyali saya jadi cuit ( dan langsung membuang jauh-jauh pelampung yang sudah saya bawa). Akhirnya ketika mas ridwan, andreas dan swon asik berenang, saya cukup menonton dari sisi samping goa…(aku malllllluuuuu sama anak kecil ini loh)…

Puas dari gua, kami kembali ke kota untuk cari oleh oleh, dan kemudian balik ke daerah bawah untuk makan malam. Sampai di resto nya si penjaga bilang “kaka , maaf, saya baru balik dari pasar, ini cuminya Cuma sedikit, dan harganya mahal. Tadi aku bilang sama kaka harganya 25 ribu, tapi karena mahal jadi harganay 35 rb” .. aga shock sih kenapa resto bisa naik turunin harga kaya lagi di pasar saham ajah. Cuma berhubung saya baik hati – ramah tamah – senang senyum aka polos cenderung bodoh jadi saya bilang “ya udah mo gimana lagi, yang penting saya bisa makan”. 
Makan Malam saya - pic taken by mba hanny



Hidangan datang… ada ikan, ada cumi, ada sayur, dan ada papeda… muka semua orang berubah ketika 2 mangkuk papeda datang dihadapan kita dan muka saya semakin  panic karena saya pesen 4 porsi papeda. Untung aja si pelayan bilang kalo 2 mangkok besar itu gabungan 4 porsi papeda, huuufffff.. lega… tapi tetep merasa itu papeda banyak bangettttttt.

Selesai makan nasi,  kami pun mencoba papeda, makanan khas ambo yang terbuat dari sagu.. dari 6 orang yang makan,, kami setuju kalo papeda bukan selera kita.. hahaha.. walaupun sudah dicampur sama kuah kuning dan perasan jeruk, tetap saja rasanya aga aneh ketika menelan papeda ke dalam tenggorokan…

Perut kenyang, sinyal kuat membikin hati tenang… puas makan dan puas posting-posting foto di social media, kami pun kembali ke daerah flinstone aka daerah tanpa sinyal aka penginapan kita.  Eh sebetulnya ada sinyal sih,, tp Cuma bisa buat nelpon, itupu musti ditoilet atau di tengah-tengah tangga.. hehehe.


Tips  hari ke 3 :
- Re-apply, re-apply, re-apply sunblock… ati2 sunburn
- Rajin-rajin mandangin laut…kadang suka ada ikan loncat-loncat, atau penyu yang lagi berenang
- Tawar boat nya ya.. kemarin saya dikasih 400rb untuk 1 boat, tapi cuma ke beberapa tempat dan kurang puas (padahal sih udah kecapean di laut)
- Bawa makan siang kalo mo perginya dari pagi sampe sore, karena di laut susah buat cari makanan
- Karena dari satu posisi ke posisi lain itu jauh, jd mendingan check peta en liat mana aja yang searah, biar ga bolak balik jalannya.



Maluku Trip - Kei Kecil day 2

Day 2,  31 May 2015

Tujuan pagi ini adalah mencari pelican australia di ngurtafur, snorkeling di  ngaf, er , godan dan melihat bair, raja ampatnya kei kecil. 
peta kei dan lokasi snorkling


Pagi ini kita mulai beranjak dari penginapan sekitar jam 8.30, perjalan menuju pelabuhan ke ngurtafur itu sekitar 1 jam. Pelabuhannya itu di dekat evu pool. 

main balon sebelom melaut

kami bertemu dengan nelayan setempat untuk menyewa boat . berbekal peta dari penginapan,  saya tanya detail sama nelayannya : 
 
Me (M) : pak, saya mau liat ke pelican di ngurtafur,kemudian snorkeling naf, er godan, ada pulau apa saja pak ?
Nelayan (N) : oh bisa, disekitar ngurtafur banyak tempat bagus, ada a,b,c,d ( menyebutkan nama pulau dan tempat snorkeling)
M: oh, banyak ya? Kalo gitu kita ga sempet ke naf, er, godan ya?
N : iya, meding keliling sini dulu aja.  
M: kalo kita ke bair bisa pak ?
N : bisa, aja Cuma aga jauh. Lebih baik ke sini, sini, sini dulu .. banyak yang bagus- bagus kok
M : Ok, kita ke sini-sini-sini, kemudian snorklingnya di sini-sini ya pak ( sini itu nama pulau, Cuma saya lupa nama nya)
N: siap. 
nemu anak kecil buat jd objek foto

Kenyataaan : perlu 1 jam untuk tempat kepala desa untuk minta ijin masuk ke ngurtafur, kemudian perlu sekitar 15 menit lagi menuju ngurtafur.  Ngurtafur ini berbentuk pasir yang membelah lautan. Bahkan ketika air laut surut, dia bisa membentuk jalan untuk menghubungkan antar pulau. Sayangnya, ketika saya kesana laut hampir pasang, jdi jajaran pasirnya pendek.
anak ini ketawa seneng liatin oji yang belajar nyelem en loncat

sambil nunggu ijin dari pak kepala desa

pose ngambang sambil ngilangin bosen


Disini biasanya pelican dari Australia beristirahat saat migrasi. Pelican ini ga bisa didekatin, jadi hanya cukup dipandang dari jauh atau di jepret dari lensa tele. Selesai di ngurtafur, kami pun melanjutkan perjalanan, setelah sekitar 1 jam puter-puter pulau, kita ga sampe –sampe di tempat snorkeling. Kapal sempat melambat sebentar,tapi kemudian jalan lagi, melambat lagi trus jalan lagi.. berkali-kali di phpin sama si bapak.  Klo diliat dari atas, karang-karang laut yang ada di sekitar pulau ngurtafur ini banyak yang sudah mati. Katanya karena di bom oleh nelayan… hikksss sediihhh.  Karena lelah dan kelapara, kami memutuskan untuk makan siang di pulau kosong. Selesai makan siang pun mesin si kapal rusak, sampai akhirnya kita snorkeling di sekitaran pulau yang ga ada apa-apanya.. hhhiiiikkssssss….. dan habis itu,,,,, kita dijemput sma kapal lain, untuk dibawa bengkel kapalnya. 

ngurfatur
 
pelican australi
Nasib anak soleha memang ga kemana ya, walaupun kita ga dapat keindahan bawah laut, tiba-tiba kita disajikan keindahan atas laut. Secercah cahaya pelangi muncul dari sisi kanan, dari pudar trus menjadi terang dan terang dan semakin terang,, kemudian menghilang, berganti menjadi pelangi dari sebelah kiri, ga lama kita berhasil melihat pelangi utuh setengah lingkarang dan kebetulan kapal kita menuju ke tengah tengah pelangi itu, seakan kita masu ke dalam gerbang pelangi… keeerrreeeeennnnnn. 

full pelangi dari lensa wide hp


Tak sempat mencari sunset ditempat lain, akhirnya kita menunggu dipelahuban untuk foto sunset. Katanya, biasanya matahari jatuh tepat di tengah-tengah dua pulau dan terlihat dari pelabuhan itu. Hanya saja, awan tebal dan gelap menghilangkan matahari sebelum dia terjatuh ketengah laut…. Tapi aku tetap suka kok… ;)
sunset at dermaga

Hari mulai gelap, dan perjalanan masih jauh, sinyal belom ada ( belom bisa posting-posting temua hari ini) jadilah kita mampir ke kota untuk makan bakso sekaligus posting gambar.. hahahaha…we are quick upload traveler… ;) 
jajanan di balai kota..
Lalu menuju balai kota untuk cari wifi gratis ( tp hari minggu wifinya tutup) dan berakhir dengan makan malam di penginapan.

Tips :
- yang ga bisa berenang, usahakan pinjam pelampung dulu dari penginapan, karena nelayan tidak punya pelampung.
- kapal untuk keliling pulau itu biasanya kapal nelayan tanpa ada penutupnya, jadi siap2 kepanasan ya
- tanya en nego nego lagi ya untuk wisatanya. Kemarin saya dikasih 400rb untuk keliling pulau itu. 
- cobain LAT, sayuran berbentuk bulet bulet kecil kaya anggur, yg dimakan pakai kelapa parut,, rasanya meledak di mulut.. ennaaaaakkkk

Monday, June 8, 2015

Maluku Trip - Pulau Kei Kecil


Beberapa tahun yang lalu saya pernah berfikir untuk melakukan perjalananan keliling Sulawesi – Maluku selama satu bulan ( biar ga mahal di tiket pesawat kalo perginya cuma 4-5 hari ajah). Akhirnya trip ini benar terjadi, walaupun hanya keliling 3 kota dimaluku selama 9 hari. Perjalanan ini sebetulnya terinspirasi dari seorang teman yang mau  pergi ke ora bulan agustus nanti, dan kemudian kita menemukan sebuah foto yang bikin tercengang, jadilah tanggal 29 Mei – 7 juni 2015 ini saya bersama teman –teman ( mba Hanny, Andreas, Swon, Mas Ridwan –wisatakita.com , uni ranti dan uda rozi) berangkat ke Maluku. 
maluku area yang di kotak merah
 
kei- ambon- pulau seram



29 Juni 2015.


Jumat sore yang menegangkan.. 


Setelah kerjaan yang menggila, saya memesan taksi untuk menuju ke bandara. Entah kenapa traffic sore itu bener-bener menggila. Taksi yang saya pesan sedang berada di kuningan city dan butuh 1 jam untuk sampai ke kantor saya di GKBI. Kemudian, pintu tol semanggi arah grogol pun ditutup begitu saya sudah sampai depan gerbang tol, akhirnya taksi pun harus merayap sampai gerbang tol slipi (hadeehh..aku lapar dan kebelet pipis). Untungnya begitu keluar tol jalanannya langsung lancar. 


Sesuai perjanjian, saya dan teman-teman ketemuan di garuda lounge ( demi makan gratis potong poin kartu kredit), disana sudah ada uda rozi ( yang baru pertama kali saya ketemu), begitu ketemu saya langsung bilang “ oji ya?.. nitip tas donk, kebelet neh
“.. hahahaha… no basa basi atau apapun, langsung keluar deh aslinya. 


Ga lama andreas dan mba hanny datang, dan pembicaraan seputar kamera pun terjadi. Otomatis saya mengeluarkan kamera slr kesayangan saya untuk ngetest foto,,, dannn… dannnnnn… ternyata… batere saya tidak ada di dalam kamera sodara-sodara, panic donk.. udah cape-cape bawa kamera  yang berat + lensa 18-200 nya en tripod yang klo ditotal itu beratnya 1/10 kali berat badan saya ( males kan ngitung nya).  Saya pun coba telpon kerumah untuk check batere dirumah en si kakak bilang kalo ga ada batere yang terlihat di kamar saya. Walaupun begitu, saya masih panic dan deg-degan, takut si batere tercecer di tempat lain atau kantor. Huffff…. Malam ku tidak tennnaaaangggggg….. 
Jakarta Team, pic before take off


 Di dalam gate, kita melihat beberapa orang yang sudah bawa snorkeling set. Wah..rupanya mereka juga mau ke ambon / ora untuk main air. Penerbangan malam ini memakan waktu 1,5 jam untuk ke  makasar, kemudian transit 30 menit,dan 1,5 jam lagi ke ambon. Dari ambon kita masih harus menunggu 1 jam (disini saya sempet cari toko elektronik yang jualan batere kamera, cuma sayang ga ada yg jual euy) dan 1,5 jam lagi menuju Langur, Kei Kecil. Dengan perbedaan waktu 2 jam.  Kita ber 6 sampai di pulau kei kecil sekitar pukul 10. Airportnya ini merupakan airport baru, posisinya bukan di langgur, tp nama airportnya masih langgur dengan kode airport LUV (romantis kan).



Hal pertama yang saya lakukan ketika sampai di bandara Kei adalah mencari batere SLR dr backpack bagasi, rasanya selama menunggu backpack dateng sampe buka wrapping dan buka tas penyimpanan kecil itu deg2an kaya nunggu pengumuman diterima kerja dulu (lebaaayyy). begitu buka tas kecil dan ubek sana sini trus ga liat batang idungnya si batere saya hampir meyerah dan lemas ( mikir bawaan berat tp ga bisa dipake) ga lama saya liat chargeran batere dan ternyata si batere masih bersarang disana dengan cantinya.  Alhamdulillahhhhhh.....
Dari airport kami di jemput oleh pak Tukan, driver dari coaster cottage. Perjalanan menuju coaster cottage itu sekitar 1 jam. Coaster cottage ini berada di daerah ohoilir, depan pantai persis. Penginapannya enak banget, besar dan bersih. Makanannya pun enak. 
dari depan penginapan




Setelah penat hilang, kami bersiap menuju gua hawang dan evu water pool di daerah dullah. Gua hawang ini bagus ketika matahari menyinari guanya, airnya seakan bersinar bening. Untuk Evu water pool ini sebetulnya hanya pool untuk berenang dengan air yang aga keruh. Kemudian kami beranjak menuju ohoider tutu dan matwear. Ini merupakan pantai dengan pasir terhalus (sedunia atau se Indonesia), dia pun masih termasuk dalam jajaran pantai pasir pajang, ngurbloat. 
gua hawang


 
ohoider tutu

matwaer beach


Selesai menikmati pantai, kami menuju airport untuk menjemput mas ridwan dan kemudian  mengejar sunset di airport.  Beneran ya.. awannya bagus banget, warnanya ungu-ungu ketika matahari mulai terbenam  dan berganti gradasi warna ga lama setelah itu.. Indaaaahhhhhh.

 
sunset at bandara

awannya ungu


Oia, di Kei kecil ini, Tual itu pusat kotanya, disini ada pasar dan segala macam keperluan. Jadi kalo mo kesini, ga perlu report –report bawa cemilan dan lain-lain.. banyak kok jajanannya. Banya juga hotel di dekat tual sini. Tp memang yang terkenal itu coaster da savanna ( mungkin karena beritanya banyak di internet ya).  Posisi Coaster Cottage yang jauh dari kota, bikin kita jauh kemana-mana termasuk jauh dari sinyal Internet. Tapi dengan begini, kami merasakan yang namanya liburan dan mendekatkan diri kepada anggota trip (bukan pdkt yak,,tapi lebih ngobrol-ngobrol dan saling mengenal ajah)





 Tips untuk ke kei island :



-    Ada beberapa penerbangan dari ambon menuju kei kecil seperti garuda dan wings

-    Bawa simcard telkomsel, karena hanya jaringan ini yang menjangkau kei kecil

-    Bawa alat snorkel sendiri karena di penginapan adanya terbatas.

-   Mobil disini kebayakan avanza atau innova, jadi kalo mau datang berkelompok, sesuaikan dengan kodisi mobilnya ya.



Info  penginapan :

 Coaster Cottage, dengan bobz : 081343472978 ( bob.azyz@yahoo,com),  driver  di kei , bapak tukan :  0812 2918 9446 ( si bapak sudah agak tua, orangnya baik dan nurutin mau kita, Cuma terkadang saya merasa jalannya suka muter-muter ) 



Harga kamar :

Old cottage :  165rb / room/ day

New cottage : 220 rb/room/day

The vila : 770 rb / house / day

Doctor house : 165 rb room/ day

Meals : ( 110 rb / day) or 30 rb for breakfast, 40 rb for lunch and 40 rb for dinner.